Minggu, 15 Januari 2017

Solusi MTI untuk Cegah Anak Di Bawah Umur Nyetir Kendaraan

Masalah anak di bawah umur yang berkendara bebas berkeliaran di jalan-jalan memang terbilang sulit untuk dihilangkan. Bila hanya dilakukan pelarangan saja, tak memberikan solusi.

Solusi MTI untuk Cegah Anak Di Bawah Umur Nyetir Kendaraan

Ketua Bidang Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Darmaningtyas, mengatakan ada beberapa solusi untuk menghilangkan masalah tersebut. "Yang pertama pengembangan angkutan umum yang aman, nyaman, tepat waktu, dan terjangkau," ujarnya kepada detikOto..

Dengan pengembangan Transportasi umum tersebut, dirasa Darmaningtyas akan mengurangi anak-anak di bawah umur bebas berkeliaran dengan kendaraannya. "Si anak itu pergi ke sekolah dengan naik angkutan umum," kata Darmaningtyas.

Lalu solusi yang kedua menurut Darmaningtyas adalah pembuatan jalur sepeda.

"Daerah perkotaan atau di desa yang datar ya dibuatkan jalur sepeda gitu loh sehingga mereka bisa naik sepeda, seperti orang tuanya dulu," tutur Darmaningtyas.

Sehingga Darmaningtyas merasa pencegahan dengan cara razia hanya sekedar pelarangan, bukan solusi.

"Saya kira percuma kalau di razia gitu, kalau tidak ada solisinya. Jadi yang diperlukan sekarang itu adalah solusi. Kalau di larang naik motor karena di bawah umur, terus solusinya gimana dong? nah itu solusinya, ada dua tadi," tambah Darmaningtyas.

Guru Besar Transportasi Universitas Tarumanagara Leksmono Suryo Putranto menambahkan kendaraan wajib digunakan oleh seseorang yang sudah memiliki kapasitas mental yang cukup. "Jadi tidak boleh dikendarai oleh anak di bawah umur," ucapnya.

Hal tersebut juga banyak dijumpai Leksmono, di daerah-daerah, yang memiliki kesulitan dalam hal transportasi umum.

"Memang kami menyadari di beberapa daerah yang memiliki kesulitan yang sama karena angkutan umum yang mati, maka terpaksa sepeda motor terpaksa diberikan oleh orang tua pada anak-anak dibawah umur," ujar Leksmono.

Namun lanjut Laksmono mengatakan, saat ini sudah ada beberapa upaya untuk mengurangi hal tersebut.

"Misalnya membuat angkutan gratis, kemudian juga mendorong penggunaan sepeda bagi anak-anak. Seperti itu," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar