Senin, 31 Oktober 2016

Mobil BMW Ini Hanya 'Minum' 2 Liter Bensin untuk 100 Km

BMW sudah memperkenalkan tampang baru Seri 5. Pabrikan asal Jerman itu juga menawarkan Seri 5 versi hybrid, 530e.

Mobil BMW Ini Hanya Minum 2 Liter Bensin untuk 100 Km

Mengusung teknologi hybrid, catatan konsumsi bahan bakar terbaiknya mencapai 2 liter per 100 kilometer (km). BMW Seri 5 hybrid ini diklaim hemat bahan bakar tanpa mengorbankan tenaga.

Bagian luar BMW Seri 5 Hybrid ini mirip dengan BMW Seri 5 konvensional. Hanya, versi hybrid memiliki kidney grille biru, lencana 'iPerformance' dan tutup pengisian baterai.

Mobil BMW Ini Hanya 'Minum' 2 Liter Bensin untuk 100 KmFoto: BMW


BMW 530e menggendong mesin bensin 2.000 cc turbocharer bertenaga 184 daya kuda. Mesin bensin itu dikawinkan dengan motor listrik. Jika digabungkan, mesin bensin dan motor listrik mampu menyemburkan tenaga total 252 daya kuda dan torsi hingga 420 Nm.

Tenaga disalurkan ke roda melalui transmisi otomatis delapan percepatan. Alhasil, BMW 530e mampu berakselerasi dari posisi diam hingga kecepatan 100 km/jam dalam 6,2 detik.

Mobil BMW Ini Hanya 'Minum' 2 Liter Bensin untuk 100 KmFoto: BMW


Dengan mode elektrik, BMW 530e bisa menempuh kecepatan hingga 140 km/jam. Baterai lithium-ion 9,2 kWh bisa membuat mobil berlari hingga 45 km dalam mode elektrik.

Ketika BMW 530e digunakan dalam mode hybrid, konsumsi bahan bakar terbaiknya bisa mencapai 2 liter per 100 km. Keluaran emisi CO2 hanya 46 g/km.

Apple Menyerah Buat Mobil?

Niatan Apple untuk masuk ke industri otomotif sudah menjadi rahasia umum. Apple pertama kali diketahui tengah menyiapkan proyek mobil listrik yang disebut sebagai Project Titan pada 2015.

Apple Menyerah Buat Mobil?

Apple bahkan secara diam-diam telah merekrut beberapa ahli untuk menyiapkan mobil otonom ataupun semi otonom listrik. Namun tampaknya kini semuanya berubah, sumber orang dalam Apple mengatakan Apple merubah strateginya untuk mobilnya.

Dilansir dari Popularmechanics, Selasa (25/10/2016), dibanding mengembangkan mobil otonom yang sudah direncanakan lama, Apple kini lebih fokus untuk menyediakan software mobil otonom ke produsen mobil.

Ratusan dari ribuan pekerja yang terlibat proyek tersebut ada yang dipekerjakan kembali, diberhentikan, atau keluar dari proyek tersebut. Pertentangan internal soal 'Project Titan' membuat lingkungan dalam Apple kurang kondusif.

Awal tahun ini, kepala projek Steve Zadesky bergabung dengan Titan. Ia yang sebelumnya bekerja di Ford Motor menyerahkan tugasnya pada Dan Riccio dan Bob Mansfield.

Setelah Zadesky datang, Mansfield mengumumkan direksi terbaru projek Titan dan juga menjelaskan Apple tidak akan membuat mobil barunya sendiri untuk menyaingi Tesla tapi lebih fokus dalam pengembangan teknologi otonom termasuk sensor, kamera, dan software utama dengan harapan mendapat lisensi ke beberapa produsen mobil.

Strategi tersebut dinilai masuk akal karena Apple bakal menerima keuntungan yang besar dan hak paten akan komponen yang mereka kirim ke para pembuat mobil.

Eksekutif Apple memberi tenggat waktu hingga akhir 2017 terkait Titan untuk memperbaiki sistem otonom mobil sekaligus menentukan apakah Titan dilanjutkan atau tidak.

Renault Siapkan Pesaing Suzuki Vitara Brezza

Renault berencana untuk memperluas jajaran model SUV. Kabar terbaru menyebut, pabrikan asal Prancis itu menyiapkan SUV terbaru, pesaing Suzuki Vitara Brezza.

Renault Siapkan Pesaing Suzuki Vitara Brezza

Laporan Economic Times menyebutkan, SUV ringkas pesaing Vitara Brezza itu rencananya akan diperkenalkan oleh Renault pada tahun 2019.

SUV Renault ini akan menggunakan platform CMF-A+. Platform itu merupakan versi modifikasi dari platform Renault Kwid.

SUV Renault yang memiliki kode nama Renault HBC akan menjadi SUV dengan panjang 4 meter. Ini merupakan jawaban dari Renault menanggapi persaingan SUV segmen B yang sukses terjual.

Selain Renault, Hyundai juga bakal meramaikan pasar SUV segmen B. Produsen asal Korea Selatan itu siap memperkenalkan SUV baru setelah memamerkan konsep HND-14. (rgr/ddn)